Pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan tol seringkali berdampak pada jaringan utilitas yang sudah ada, termasuk saluran distribusi air. Dalam rangka mendukung proyek nasional pembangunan Tol Akses Bandara Kediri Seksi 1, Esapipa dipercaya oleh PT. Hastari Jaya Sentosa untuk melaksanakan pekerjaan rekolasi jaringan pipa milik PDAM yang terdampak di wilayah Kabupaten Kediri.
Proyek ini bertujuan untuk memindahkan dan menata ulang jaringan pipa distribusi PDAM yang terletak di sepanjang Jalan PB Sudirman, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Jaringan ini sebelumnya berada pada jalur konstruksi Tol Seksi 1 dan berpotensi terganggu atau rusak akibat aktivitas proyek tol. Oleh karena itu, rekolasi utilitas dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjamin kontinuitas layanan air bersih bagi masyarakat sekitar.
Esapipa bertanggung jawab dalam pengadaan dan pemasangan ulang dua jenis pipa HDPE, yakni pipa berdiameter luar 63mm PN10 sepanjang 967 meter dan pipa berdiameter 160mm PN10 sepanjang 650 meter. Proses rekolasi dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu layanan distribusi air yang sedang berjalan, sekaligus memastikan sistem perpipaan baru terintegrasi dengan jalur utama PDAM yang sudah ada. Koordinasi dengan pihak pelaksana tol dan PDAM dilakukan secara intensif selama pelaksanaan proyek.
Dalam proyek ini, Esapipa menggunakan pipa HDPE berstandar PN10 yang mampu menahan tekanan hingga 10 bar, cocok untuk jaringan distribusi air bersih di kawasan perkotaan dan semi-perkotaan. Pipa dengan diameter 63mm digunakan untuk jalur sekunder, sementara pipa berdiameter 160mm digunakan untuk jalur utama yang membutuhkan kapasitas aliran lebih besar. Material HDPE dipilih karena daya tahannya terhadap deformasi tanah, korosi, dan umur pakai panjang, sangat sesuai untuk pemasangan kembali di area konstruksi aktif seperti proyek jalan tol.
Pembangunan jalan tol yang melintasi jalur utilitas PDAM menyebabkan kebutuhan mendesak untuk memindahkan jaringan distribusi air yang eksisting. Risiko kerusakan pada pipa yang tertanam serta terganggunya pasokan air ke masyarakat menjadi kekhawatiran utama bagi pihak pelaksana proyek dan PDAM. Selain itu, pelaksanaan rekolasi harus dilakukan cepat dan tepat untuk menyesuaikan jadwal proyek jalan tol yang padat.
Esapipa merancang strategi rekolasi dengan pendekatan teknis yang efisien dan aman. Pemetaan ulang jalur pipa dilakukan dengan memperhitungkan kontur tanah, aktivitas alat berat di sekitar lokasi, serta kebutuhan integrasi dengan jaringan eksisting. Proses penyambungan menggunakan metode butt fusion memastikan kekuatan sambungan yang tinggi dan meminimalkan risiko kebocoran. Dengan penggunaan material HDPE berkualitas dan koordinasi lintas pihak, Esapipa berhasil menyelesaikan rekolasi utilitas ini tanpa mengganggu layanan distribusi air yang sedang berjalan.
